Rabu, 27 Mei 2020

KISAH DI BAWAH LEMBAYUNG SEMESTA

KISAH DI BAWAH LEMBAYUNG SEMESTA

 

Kutelusuri jalanan sunyi nan lengang, bersama dekapan angin malam. Terbayang olehku akan kejadian saat itu. Aku jatuh tersungkur, terjerembab dalam duka. Mataku sembab, hatiku terluka. Aku kecewa. Harapku t’lah melambung. Berpayung langit dibawah rintik airnya.

Kini, dibawah langit lembayung kukisahkan aksara yang terkurung, murung. Tentang mimpi yang teredam, dan tentang cinta yang terpendam. Menjadi kisah usang yang tak kunjung usai. Tersimpan dibalik lembar masa lalu dan terkenang hingga kini. Semua ini kisahmu, yang mungkin ‘kan tergenggam hingga mati.

Ini sebuah pernyataan. Tentang rasa ganjil yang tak kunjung kau genapkan, serta harap yang pernah kau sematkan. Kau tahu? Kecewa yang kutuai membuatku terpuruk dan remuk. Nestapa membelengguku di bawah payung semesta.  

Namun, separuh hatiku berkata: Gelap kenangan jangan kau dekap erat. Apalagi menggenggamnya dengan penuh harap. Mari menelisik kisah bersamaku, meninggalkan gulita yang  t’lah lalu. Karena, ada hangat yang tak selalu kelabu. Bersama, kita lalui gelisah yang tak berarah. Mengombang-ambing hati pada sebuah kepalsuan. Tapi, jangan pernah kau lupakan. Ada kekuatan yang pantas diperjuangkan.

Resahmu jangan kau jadikan beban. Sedihmu jangan kau jadikan alasan. Disini, aku hanya ingin kau percaya, hampa yang tak berkesudahan tak hanya kau yang rasakan. Percayalah, bahagia itu milik semua orang. Tugas kita hanya memilih, tetap berada dalam ketidakpastian atau memperjuangkan rasa yang berhak dipantaskan.

            Aku pun terdiam, membenarkan segala kenyataan. Perlahan, dengan tertatih kuberjalan keluar dari belenggu kisah usang itu. Kucoba ‘tuk perbaiki keadaan. Selamat tinggal kenangan. Kau terlalu menyakitkan untuk dikenang, namun terlalu indah tuk dilupakan. Kini, saatnya kutata masa depan ‘tuk meraih mimpi yang pernah kau lenyapkan.


Ren Sn & Adaire, 11 April 2019


5 komentar:

Juniku, masih tentangmu..

Juniku, masih tentangmu..   Adaire Jika hilang dan kembali adalah suatu yang pasti, maka takkan ada yang luka sendiri. Seperti hadirnya yan...